Holla hup, gamer Indonesia!
Finally, setelah beberapa kali tertunda akhirnya saya berhasil juga post sesuatu tentang game online. Sebutlah ini perkara hormon wanita alias moody, tapi ya gitu deh, udah main game online selama 5 tahun tapi baru di tahun keenam saya berhasil mewujudkan ngidam. Maka, voila, inilah persembahan pertama saya, dimulai dari game paling anyar yang saya mainkan. Game lainnya menyusul, tapi nunggu mood tak lagi menjadi raja ya :p
Kodrat manusia untuk selalu pengen eksis, dan tulisan pertama ini sebagai bukti nyata common sense tersebut. Hihihi. Sebelum nanti membahas game-nya, saya mau sedikit narsis dulu bercerita soal hubungan mesra saya dan game online. Boleh kan? :)
Selama saya berkecimpung di ranah game online, setidaknya ada 12 game yang saya mainkan. Xen Online Indonesia (XOI) inilah game yang paling baru saya mainkan, tepatnya baru saya mainkan pada medio Februari 2011. Hubungan saya dan game online sudah seperti pasangan muda-mudi yang tengah memadu kasih. Kalau sedang bosan menjauh dan baru menyapa kembali kalo sudah memendam rindu. Saya bukan game addict yang tak sanggup melewatkan hari tanpa login client. Tapi harus saya akui, saya jatuh cinta dengan game online.
Kecintaan inilah yang mungkin membuat saya selalu kembali untuk install client game. Seperti yang pernah dilantunkan Reza Artamevia, "cinta 'kan membawamu kembali di sini". Rasa cinta yang membuat saya secara tak sadar mencari job vacancy di perusahaan publisher game. Rasa serupa yang selalu menuntut saya memanfaatkan hobi menulis. Well, believe it or not, saya malah pernah membuat berita tentang game online di sebuah suratkabar lokal di Cirebon (nanti kalau arsip korannya udah ketemu saya aplod deh, hehe). Bahkan saya sampai membuat proposal penelitian skripsi tentang game online. Kalau gak salah judulnya: "Pola Komunikasi dalam Game Online; Studi Etnografi Pengaruh Komunikasi dalam Game Online Terhadap Kehidupan Nyata Gamer", juga "Aspek Gender dalam Konsumsi Game Online; Studi Etnografi Kritis Terhadap Penikmatan Game Online dan Perilaku Perempuan dalam Game".
Sayang, dua proposal tersebut meski dinilai sangat menarik oleh beberapa dosen, tapi keputusan Ketua Jurusan mutlak tak dapat diganggu gugat. Hasilnya sudah jelas, bahkan sebelum proposal tersebut diajukan ke sidang usulan masalah: kalau tetap mau mengangkat tema tersebut, saya dipersilahkan pindah ke Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Katanya, game online bukan ranah komunikasi. Hah! Padahal dalam kehidupan maya ala game online mencakup komunikasi massa, komunikasi intrapersona, juga antarpersona. Mungkin beliau harus diajak main game dulu kali ya, biar tau kalo dunia game adalah simulasi mini kehidupan nyata. Ada trik, politik, juga intrik dan gosip. Ihihi.
Tapi mari tutup buku untuk soal curhatan saya tentang dunia game, karena bagaimanapun juga game online lah yang berjasa menyatukan saya dan si papachan. Ups, malah curhat lagi kan. Ahaha. Udahan ah, udah waktunya bikin post lain yang (semoga) lebih berguna. Karena akan membahas game Xen Online maka tak ada lagi gamer di sini, dan ijinkan saya untuk menyebut saya, Anda dan kita sebagai Xenians!
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, xenindo resmi saya aktifkan. *potong pita*
Here we go. Greeting Xenians!
No comments:
Post a Comment